Jangan Sebar Semua Berita


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

وَإِذَا جَآءَهُمۡ أَمۡرٞ مِّنَ ٱلۡأَمۡنِ أَوِ ٱلۡخَوۡفِ أَذَاعُواْ بِهِۦۖ وَلَوۡ رَدُّوهُ إِلَى ٱلرَّسُولِ وَإِلَىٰٓ أُوْلِي ٱلۡأَمۡرِ مِنۡهُمۡ لَعَلِمَهُ ٱلَّذِينَ يَسۡتَنۢبِطُونَهُۥ مِنۡهُمۡۗ

“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu (langsung) menyiarkannya. (Padahal) apabila mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri)...”
[QS An-Nisa: 17]

----------------------------

Syaikh As-Sa’di mengatakan, “Ini merupakan bentuk pengajaran dari Allah kepada hambanya tentang perbuatan mereka yang semestinya tidak dilakukan.

Apabila telah datang kepada mereka berita penting ataupun maslahat umum yang berkaitan dengan keamanan dan kebahagiaan kaum mukminin, atau berkaitan dengan ketakutan yang merupakan musibah terhadap mereka, seharusnya mereka meneliti dulu kebenaran berita itu serta tidak tergesa-gesa untuk menyebarkannya.

Bahkan seharusnya mereka mengembalikannya kepada Rasul atau ulil amri di antara mereka, yang memiliki pandangan, ilmu, nasihat, akal, dan martabat. Orang-orang yang mengetahui permasalahannya dan mengetahui akibat baik dan buruk yang ditimbulkannya. [Tafsir As-Sa’di, hal. 190].

Silahkan copy-paste atau share

Seluruh poster di dalam website ini bebas untuk disebarluaskan tanpa melakukan editing misalnya cropping. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar