Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669). Berkata Al-Imam Ibnu taimiyyah rahimahullah : "Ini adalah (larangan) yang disampaikan dalam bentuk pengkabaran tentang akan terjadinya hal tersebut, dan celaan bagi yang melakukanya.
Sebagaimana Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengkabarkan apa yang diperbuat manusia yang hidup dekat dengan hari kiamat dari tanda-tanda dan juga perkara-perkara yang diharamkan.
[Iqtidha' Shirot al-mustaqim 1/147]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar